Panen Berkah 2023

Hari ini kami akan  memanen padi yang ada di sawah kami .Sambil menunggu  datangnya mesin  pemanen iseng iseng buat tulisan , maaf karena baru terpikir  sekarang untuk  menulisnya , menyesal kenapa  tidak dari mengelola tanah, menanam dan merawatnya  saja sampai sekarang sudah berbuah dan siap untuk di panen



 

Kalau dilihat keseluruhan  sepertinya hasilnya lebih  banyak dari tahun kemarin, karena di lihat dari  batangnya tumbuhnya hampir semuanya tinggi merata tapi sebagian ada yang rebah, karena kemarin ada hujan dan angin. 

Nah sekarang mesin sudah datang  , dan kita tanya dulu petugasnya apa mau langsung kerja atau makan dulu, katanya makan dulu  , oke deh akur supaya kerjanya lebih semangat, 'ayo kita makan  dulu', ada  nasi, ada ikan gabus goreng(yang ini hasil mancing pak suami)  , sayur kacang dan terong yang di rebus dan ada ikan tenggiri batanak  , biasanya ikan gabus kering tapi karena tak ada  diganti dengan tenggiri yang kering, Tidak ketinggalan  sambal terasi  yang kata pamannya  mantap pedasnya,memang sensasi makan di sawah beda dengan makan di rumah ,ada angin sepoi sepoi walaupun cuaca panas tetapi tetap segar karena  masih ada pohon.


 

Setelah  selesai makan ,sekarang Bismillahirrahmanirrahim, kita mulai panennya  semoga hasilnya   berkah dan berlimpah


 

Sekarang panen sudah lebih mudah dengan menggunakan mesin, Sebelumnya  dulu kami ikut membantu  orang  tua panen dengan menggunakan ani-ani , kemudian di kumpulkan di dalam sebuah tempat yang orang Banjar menamakannya lanjung kemudian  di bawa ke rumah  dengan dipikul di kepala melalui jalan yang berlumpur setelah itu di rontokkan dengan kaki dengan menggunakan tikar., hasil yang di dapat dalam sehari  paling banyak 10 liter besar dan  untuk semuanya  baru selesai 2 sampai 3 minggu

Seiring kemajuan Zaman dengan datangnya  penduduk dari Jawa  yang memanen padi dengan arit ,maka mulailah kami ikut menggunakan arit,lebih cepat  sehari bisa dapat  50  liter besar tetapi  merontok padinya tetep dengan kaki  dan masya Allah  kaki kami terkadang luka tergores batang padi  dan timbul bisul bernanah kecil kecil  tapi kami tetap semangat  dan senang  melakukannya. Biasanya  panennya baru selesai 1  minggu.

Kemudian setelah itu launching mesin perontok  , sudah agak ringan pekerjaannya, namun kami juga harus   berpanas-panas dan berdebu memisahkan  jerami dan buahnya, namun semangat  kami tidak berkurang  dan gembira karena hasil yang di peroleh.

Dan sekarang dengan  menggunakan alat apa ya namanya? , kita lihat dulu, merknya Bimono plus  belum sampai  i jam sudah  hampir    50 %  di panen   atau  kurang lebih 8 borongan yang dipanen dari 17 borongan keseluruhannya

Nah, sekarang kita lihat bekas  jalan mesinnya,  tanah  batas   atau  bahasa banjar nya  galangan  rusak  , jadi  nanti harus di perbaiki untuk mengatur   air di masa tanam, dan saya tercebur dalam ke lumpur  , sandal dan kaki tenggelam ke dalam lumpur dan harus di bersihkan. Alhamdulillah masih ada air, walaupun beberapa  hari ini cuaca  panas, jadi saya bisa membersihkan kaki dan sandal  saya . 


 

Nah ini  petugasnya  lagi  istirahat  dulu, mungkin masih  tertinggal 20  ℅ lagi, Dan sekarang kita lanjutkan lagi  panennya  , akhirnya hasil yang di peroleh 41,5,   karung ,sebagian akan dijual di tempat   dan kami menyisakan 17  karung, kenapa  kami menyisakan  17 karena mengambil angka keramat  yaitu 17 Ramadan  yaitu malam Nuzulul Qur'an dan 17 Agustus hari kemerdekaan bangsa Indonesia, semoga cukup untuk bekal 1  tahun ke depan dan bisa  kembali  menanamnya di tahun depan.


 

 

Demikian cerita untuk hari ini , semoga  pengalaman  ini menjadi suatu pelajaran  bahwa seberat apapun pekerjaan yang baik kalau dilakukan dengan ikhlas, tentunya akan menjadi manfaat dan akan mendapatkan hasil yang baik dan berkah. 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAHANCAU

BALAHINDANG