AYAHKU CINTA PERTAMAKU
AYAHKU CINTA PERTAMAKU
Saya lahir dari keluarga sederhana . Bapak
saya yang biasanya saya
panggil abah adalah pensiunan guru,Beliau mengajukan pensiun
dini pada tahun 1992 karena ingin konsentrasi dalam mendidik dan mengasuh
anak-anaknya,
Saya anak tertua dari 5 bersaudara pada waktu
itu masih menempuh pendidikan ,
D-3 Pendidikan Matematika dan satu tahun kemudian baru selesai ,Adik saya
yang ke-tiga baru masuk sekolah perawat kesehatan ,Kami berdua yang
pada waktu itu memerlukan biaya yang lebih besar dari saudara-saudara
yang lain karena tinggal terpisah dengan orang tua.Adik-adik
saya yang lain sekolah di kota kami dan tinggal bersama orang
tua.
Bagi kami abah adalah sosok panutan kami,walaupun
beliau dulu sering memarahi kami,Abah itu paling tidak suka kalau
pendapatnya di bantah Tapi kami
tahu bahwa itu semua untuk kebaikan kami .
Beliau juga adalah orang yang selalu mendukung kami disaat ,
kami merasa terjatuh ,Beliau yang membangun semangat kami untuk bangun dan berjuang menjalani hidup
dengan lebih baik.
Sewaktu masih sekolah kalau sakit
dan tidak bisa hadir kesekolah ,abah dengan segera menuliskan
surat,isinya disertai dengan do’a semoga sakitnya segera sembuh.Surat itu
dimasukkan kedalam amplop yang dibuat sendiri
oleh beliau dari kertas HVS.
Suatu hal yang sederhana ,namun hal itu tidak biasa dilakukan oleh sebagian orang
tua .Dan hal itu dilakukan oleh abah
.Suatu kebanggaan tersendiri bagi saya sebagai anaknya
Sewaktu masih anak-anak saya membantu abah
memanen padi di sawah sehabis pulang dari sekolah dan hari libur .Karena
selain sebagai seorang guru abah juga bertani dan berkebun. Sedangkan
mama di rumah menjaga adik dan menyiapkan keperluan dirumah.
Pernah suatu ketika gigi saya sakit, Saya lupa waktu itu
apakah sudah minum obat atau belum.Yang saya ingat Kemudian abah datang dan memberi khabar bahwa beliau
baru membeli televisi. Seketika itu juga sakit gigi yang saya
rasakan menjadi hilang.
Saat itu baru
beberapa rumah yang memiliki televisi.Sebelum
membeli televisi ,kami menonton di rumah tetangga. Alhamdulillah
abah ada rezeki ,sehingga kami bisa menonton televisi di rumah
walaupun dihidupkan dengan tenaga accu. karena listrik belum
masuk ke daerah kami.
Ketika saya mengalami kecelakaan yang membuat mata saya tidak
melihat beberapa jam sehingga membuat saya menangis karena kalau saya tidak melihat maka saya tidak bisa sekolah lagi .Abah
juga ikut menangis melihat
keadaan saya .Waktu itu saya masih kelas
VI SD .
Abah juga sering pelatihan
ke Banjarmasin. Dan setiap beliau berangkat biasanya saya meminta oleh-oleh
berupa buku. Terutama buku pelajaran.Karena untuk minta buku fiksi rasanya
sungkan Dan abah dengan senang hati membelikannya karena abah sudah tahu dan mengenal potensi anaknya
Saya pernah cemburu dengan
abah ketika ada orang lain selain mama yang dekat dengan
abah ,bahkan cemburunya lebih dari cemburu saya kepada suami .karena saya
tidak bisa menyatakan kecemburuan saya
kepadanya beliau sebab kecemburuan saya sepertinya tidak masuk akal.
Ketika ditinggalkan
pelatihan saya kadang-kadang merasa
takut kalau kehilangan abah.Dalam hati saya berdo’a semoga abah bisa kembali dengan selamat ke rumah .Pada
saat masih
anak-anak saya melihat teman-teman
saya yang abahnya sudah di panggil yang
maha Kuasa .Saya merasa takut hal yang
sama terjadi pada saya.
Alhamdulillah sekarang
sampai usia saya 52 tahun saya masih bisa merasakan kasih sayangnya .
Namun ada satu hal yang
mengganjal di hati saya ,karena 30 tahun setelah pensiun
abah masih belum bisa berangkat haji karena sekarang
untuk berangkat haji itu harus menunggu giliran .
Seandainya pada waktu awal pensiun Uang Taspen abah
dulu di setorkan untuk Ongkos naik haji maka mungkin pada
saat itu beliau sudah bisa berangkat haji,Tapi beliau memikirkan
masa depan anak- anaknya jadi uangnya di prioritaskan untuk pendidikan
anak-anaknya.
Alhamdulillah satu tahun setelah selesai kuliah saya
di terima sebagai PNS,sehingga beban keluarga sedikitnya bisa berkurang,Tiga
tahun kemudian adik saya yang ke- tiga di terima
menjadi bidan kontrak dan sekarang sudah jadi PNS.
Adik saya yang ke-4 sekarang juga sudah menjadi PNS
.Sedangkan yang ke-5 karena dia sekolah STM jurusan otomatif
maka ia membangun usaha sendiri bersama adik saya yang ke-2 dengan mengelola bengkel di
muka rumah orang tua.
Tahun Kemarin abah mendapat surat panggilan untuk
berhaji (beliau mendapat dispensasi karena usia lanjut) tetapi keadaan beliau sudah tidak terlalu sehat lagi
karena 2 tahun yang lalu terkena stroke.
Tetapi setelah datang
keputusan dari Kementrian agama Pusat tahun kemarin bahwa tidak ada
pendampingan dan penggabungan dan ternyata hanya abah yang di konfirmasi
berangkat haji sedangkan mama belum bisa berangkat karena
belum termasuk usia lanjut.
Keputusan pemerintah yang
meniadakan pendampingan dan penggabungan ini membuat kami berpikir ulang untuk
memberangkatkan abah seorang diri ke tanah suci .
Setelah kami tanyakan sendiri pada beliau ,ternyata beliau
juga merasa berat berangkat sendiri tanpa pendamping,dan akhirnya setelah
berembuk dengan keluarga kami mengambil mengambil keputusan untuk
menunda keberangkatan abah.
Dan untuk tahun 2024 ini
abah kembali menerima panggilan untuk berhaji , sekarang kami mulai mengumpulkan berkas yang di perlukan
untuk keberangkatan.Kami sendiri sebenarnya merasa berat untuk melepas beliau
berangkat sendiri.Karena untuk berjalan saja
beliau sudah tidak terlalu kuat
lagi dan dibantu dengan tongkat.
Tetapi kalau niat beliau kuat untuk berangkat ,maka dengan ikhlas
kami akan memberangkatkan beliau .Syukur-syukur kalau pemerintah bisa memberikan kuota untuk pendamping bagi
jamaah yang berusia
lanjut sehingga kami bisa lebih lapang
dan tenang .
Semoga beliau diberikan kesehatan
,kesempatan dan kesanggupan untuk melaksanakan ibadah haji
Insyaa di tahun 2024,Aamiin
Profil
Penulis
Terima
kasih kepada suami saya yang telah memberikan dorongan moril
maupun material untuk kegiatan menulis saya .Dan anak saya yang sudah membantu memberikan saran untuk judul tulisan ini ,semoga
kita selalu rukun
dan berbahagia .
Komentar
Posting Komentar