Di Dalam Kosong





 Suatu saat pernah penulis merasa marah pada suami   ketika berkata bahwa dirinya "kosong' .Penulis lupa waktu itu  bicara  apa  sehingga suami berkata demikian. Lalu penulis berkata kepada suami "siapa dirimu kalau  kosong'. Suami  berkata  ' aku bukan siapa siapa yang  ada itu hanyalah Allah.'.lalu penulispun diam  setelah itu.

Lama-lama karena sering dikatakan begitu  oleh suami,penulis jadi tertarik juga  dengan  apa yang di maksud dengan" kosong" itu. Untuk memudahkannya mari kita buka pencarian di HP atau laptop ,tapi kalau kami  biasa  mencarinya di yuotube (ada guru yang berceramah masalah itu) sebelum mengenal beliau  untuk sederhananya mari kita  buka  pencarian di google dengan mengetik "kosong menurut Allah,"nah kita dapatkan disitu tulisan berjudul 'filosofi kosong,bukan nol 'oleh Syarif Yunus( beliau adalah Dosen Unindra - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan) - Konsultan - Mhs S3 MP Unpak - Pendiri TBM Lentera Pustaka .

Menurut Syarif yunus banyak orang tidak suka keadaan kosong. Karena mungkin, kosong dianggapnya menyeramkan. Di tempat kosong, sering dikaitkan dengan hal ghaib seperti setan atau gondoruwo. Rumah kosong, kebun kosong, atau jiwa yang kosong pun bisa kerasukan setan. Sungguh kosong, keadaan yang sering dihindari banyak orang. Kosong diianggap sepi, sunyi bahkan mistis. Makanya, mereka di luar sana sering pergi mencari keramaian. Berhiruk-pikuk dalam kehidupan dunia. Walau sesudah itu kosong lagi dan kosong lagi. Ada yang kosong pengen isi. Tapi yang sudah isi justru pengen kosong.

Manusia kadang lupa, kosong itu fitrah (seperti bayi  tidak berdosa belum terpengaruh dunia ). Bahkan, kosong juga bisa jadi momentum untuk tafakur dan mensenyapkan diri. Karena dalam kekosongan, justru segala sesuatu bisa diisi. Bila kosong itu tiada, maka dalam ketiadaan pun segalanya bisa dijadikan ada.

Jangan takut kosong. Karena kosong itu hakikat manusia.

Agar kita mau merenung, lalu membiarkan hati nurani (bukan pikiran) yang lebih dominan. Kosong, agar manusia makin paham lantas sadar. Bahwa “dari mana dan mau kemana dia menuju …”. Selalu ada makna di balik kekosongan, di belakang ketiadaan.

Mungkin, karena tidak paham arti kosong ,maka kemarahan pun tidak berkesudahan. Maka kebencian pun tidak pernah berakhir. Maka celoteh dan sindiran pun dijadikan kebebasan.

 Jika omong kosong itu perak. Maka diam dalam kosong itu emas.Karena memang tidak selamanya orang yang banyak bicara itu paham hakikat. Sebaliknya, orang yang diam itu bisa saja lebih paham hakikatnya. Karena tidak semua yang kita omong itu baik buat orang lain. Begitu pula, apa yang baik menurut kita pun belum tentu baik buat orang lain.

Kosong itu hakikat. Manusia pun hakikatnya kosong.

Manusia itu bukan siapa-siapa  pun bukan apa-apa. Manusia itu tidak punya apa-apa,pun tidak bisa apa-apa.

Kosong itu lumrah, kosong itu diminta-Nya.

Karena segala indra adalah anugerah-Nya. Karena bongkahan nikmat itu karunia-Nya. Karena segala bisa adalah hadiah-Nya. Dan segala yang ada pun adalah milik-Nya.Jadi, semua ilmu semua dunia adalah kosong. Tidak satupun yang dimiliki manusia, tidak sedikit pun yang terjadi dan berlaku tanpa izin-Nya.

Berapa banyak orang, melihat Allah SWT pun sesuatu yang kosong. Tapi Dia sangat berkuasa menggerakkan semua isi alam semesta. Tanpa sedikit pun bantuan manusia. Maka, di dalam kekosongan-Nya, Allah SWT selalu tetap ada. Ada dan ada bersama hamba-Nya.

Kosong itu hakikat.

Maka tidak pantas bila ada keangkuhan apalagi kesombongan.

Maka tidak layak bila ada kemarahan apalagi kebencian.

Maka tidak penting, manusia bertutur bahwa dirinya bisa dan punya.

Karena manusia, hanya insan yang dititipi segala piranti atas kehendak-Nya.

Atas nama kosong. Pasti tidak ada kekuatan selain kekuatan-Nya. Pasti tidak ada kebesaran dan keagungan selain milik-Nya.

Maka tetaplah berjalan dalam ketiadaan, dalam kekosongan.

Karena dalam kosong, Allah SWT tetap ada bersama kita.

Hanya dalam kosong, ada setitik kebaikan dan perdamaian. Tapi sebaliknya, di balik kemarahan dan kebencian itulah tanda pertama kali omong kosong dimulai. Itulah filosofi kosong … #TGS #FilosofiKosong ...

Sejalan dengan pemikiran Syarif Yunus ,seperti itulah penjelasan tentang "kosong " tadi menurut suami tapi karena suami menjelaskan dengan lisan,jadi penulis  bingung bagaimana menuliskannya  lalu penulis mencari  sumber lain yang sejalan dengan apa yang di sampaikan suami penulis,Namun ada perbedaan pendapat tentang   hal yang ghaib ,mungkin yang di maksud disini adalah dunia lain seperti alam dedemit. Kalau di katakan ghaib Maka Allah adalah Maha Ghaib.

Kalau berapa banyak orang melihat Allah itu kosong ,maka Allah meliputi alam semesta (di dalam dan di luar diri kita ) sehingga apa yang kita lakukan selalu di lihat ,di dengar dan di ketahui oleh-Nya.

Oleh sebab itu hendaklah kita selalu  mawas diri supaya tidak melakukan hal-hal yang tidak di sukai dan dilarang-Nya .Allah itu maha adil ,siapa yang  berbuat salah  siapapun dia atau apapun dia  tetap akan menerima sanksinya ,dan kalau kita menyadarinya hendaklah taubat  dan meminta ampun kepadanya. Semoga Allah selalu menjadikan diri kita manfaat baik bagi diri kita sendiri maupun bagi seluruh makhluk yang ada di dunia ini.

 

Tinjauan Pustaka

https://kumparan.com/syarif-yunus/filosofi-kosong-bukan-nol-1r9XWj4dFH5



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Panen Berkah 2023

MAHANCAU

BALAHINDANG